Pukul 7 malam,
Aku bilang. Di sini hujan.
Tetesan-tetesan kenangan datang disetai dinginnya senyum yang dulu hangatnya melebihi dua selimut di kamarku.
Tapi kamu bilang, di tempatmu tidak hujan.
Aku paham, sebab hujanmu dan hujanku berbeda.
Hujanmu dari rintik-rintik air yang langit tumpahkan,
Sedangkan hujanku, dari kenangan yang ditumpahkan oleh kesakitan-kesakitan kemarin
Kamu?
Tidak akan menjadi hujan bagiku, kan?
Jika kamu berniat menciptakan hujan lagi.
Aku takut, payungku sudah habis.
Bandung, 25 November 2016
Wida.
Thursday, 24 November 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Percakapan Dini Hari
"Partikel. Kamu kenapa suka sekali tokoh Zarah Amala?" "Dia pemberani." Sambil melihat halaman demi halaman buku yan...
-
"Partikel. Kamu kenapa suka sekali tokoh Zarah Amala?" "Dia pemberani." Sambil melihat halaman demi halaman buku yan...
-
1. Suka sama IU, banget 2. Suka koleksi joke receh ( because receh is lyfe ) 3. Suka juga koleksi meme dan GIF 4. Suka cumi asin goreng ...
-
Begitu ujar Ayahku dalam mimpi. Dahulu, sebelum datang sebuah mimpi yang entah pertanda apa. Saya, adalah pecandu mimpi. Tidak jarang mul...
No comments:
Post a Comment