“A itu yang kakinya dua”
“Kalau I itu, yang kayak pagar, eh tapi ada titik diatasnya, Bilang I itu kayak untuk gigi.”
“Nah nah kalau U, kalau afifah manyun. hhi”
“kalau E itu kayak garpu loh”
“O kayak donat.”
***
Aku ingat, bagaimana Butet mengajarkan anak Rimba belajar A I U E O. Aku ingat, bagaimana beliau dalam waktu dua minggu bisa membuat anak-anak bisa hapal A I U E O. Butet tidak mengajarkan bagimana proses terjadinya hujan, tidak mengajarkan apa bahasa inggrisnya burung, pohon bahkan anggota keluarga sebelum anak-anak hapal dan bisa membaca.
Sekarang, aku merasakan, mengajar dengan metode ciri-ciri huruf dan menganalogikan huruf ternyata lebih mudah.
Kemarin, tanpa sengaja mengajarkan metode itu kepada salah satu adik, kurang lebih seperti diatas.
dan ya, memang. memberikan pelajaran sesuai dengan kebutuhan adik itu lebih efektif. akan lama dan cenderung lambat. tapi, bukankah bangga ketika adik dapat mengeja satu per satu huruf, kata demi kata dengan baik? :”)
No comments:
Post a Comment