Thursday 23 August 2018

Percakapan Dini Hari

"Partikel. Kamu kenapa suka sekali tokoh Zarah Amala?"

"Dia pemberani."

Sambil melihat halaman demi halaman buku yang Ia pegang. Dia bertanya dengan rasa penasaran.

"Eh? Firas siapa? Bapaknya? K o k d i c a r i?"

Kali ini suaranya pelan, hampir terbata-bata. Kemudian menutup buku tersebut dengan hati-hati, bahkan desah nafasnya Ia atur sedemikian rupa agar tidak terdengar.

Dengan tersenyum, saya menjawab, "Ya, beliau bapaknya. Saya pengin seperti Zarah, Dia cari Bapaknya."

Ia terdiam, malah menundukan kepala. Nafasnya semakin berat terdengar.

Saya menangis, "Zarah nggak pernah capek nyari Bapaknya."

Lalu ia merengkuh bahu saya, "Kalau mau nyari Bapak, ayo, kita sama-sama."

Dan pelukannya, meluruhkan tangisan yang selama ini membatu. Katanya berbisik, "Ada saya, saya temenin. Janji."

Bandung, 24 Agustus 2018
Wida

No comments:

Post a Comment

Percakapan Dini Hari

"Partikel. Kamu kenapa suka sekali tokoh Zarah Amala?" "Dia pemberani." Sambil melihat halaman demi halaman buku yan...